Saturday, September 21, 2019

Definisi ilmu psikology

ILMU PSIKOLOGItentang bagaimana tubuh dan pikiran dapat bekerja sama. Ilmu ini dapat membantu dalam mengambil keputusan dan menghindari situasi yang penuh tekanan. Psikologi juga dapat membantu dalam manajemen waktu, menetapkan tujuan dan hidup secara efektif. Di antara jutaan penelitian psikologi, ada 9 temuan penelitian psikologis yang dapat membantu Anda lebih memahami orang-orang di dunia Anda.
9. Manusia mempunyai ekspresi emosional yang mirip
Dimana pun Anda berada, senyum adalah senyum. Dalam penelitian tentang sifat ekspresi emosional manusia, Ekman dan Friesen (1986) menemukan bahwa ekspresi wajah yang sesuai dengan emosi dasar seperti kebahagiaan, kesedihan, kemarahan, kejutan, jijik, dan ketakutan sangat mirip di seluruh dunia. Dari orang-orang nomaden yang jauh di Pasifik Selatan hingga orang-orang kaya yang minum teh di Manhattan, bagaimana kita mengekspresikan emosi adalah sama.
Baca juga: 
8. Anda memiliki lebih banyak kesamaan dengan merpati. 
Dalam beberapa penelitian yang pernah dilakukan untuk meneliti sifat perilaku, BF Skinner (1953) membuat serangkaian percobaan yang melibatkan anjing, ikan mas, merpati, tikus hingga manusia. Dalam hal ini, setiap makhluk hidup menerima rangsangan atau stimulan tertentu yang membuat reaksi tertentu. Stimulan tertentu menyebabkan anjing, ikan mas, merpati, tikus hingga manusia melakukan tindakan-tindakan tertentu dengan konsekuensi-konsekuensi tertentu.
7. Semakin mahal Anda membayar seseorang untuk melakukan hal sepele, semakin kecil dia akan menyukainya. 
Dalam serangkaian studi yang berkaitan dengan disonansi kognitif, Festinger dan Carlsmith (1959) menemukan bahwa orang-orang yang (a) terlibat dalam tugas sepele tanpa alasan yang jelas, (b) memberi tahu siswa lain bahwa mereka menyukai tugas tersebut, dan (c) dibayar $1 untuk melakukan pekerjaan tersebut dilaporkan menyukai pekerjaan tersebut lebih besar dari pada peserta yang berada dalam studi yang sama tapi dibayar $20. Ketika seseorang diberi kompensasi yang buruk untuk pekerjaan yang tidak menyenangkan, mereka cenderung meyakinkan diri mereka sendiri bahwa mereka benar-benar menikmati pekerjaan tersebut sehingga mengurangi tingkat disonansi kognitif mereka sendiri.
Baca juga: 
6. Orang biasa (seperti Anda dan saya) bisa mematuhi orang asing sampai tahap membunuh manusia lain. 
Dalam serangkaian penelitian tentang psikologi ketaatan pada otoritas, Stanley Milgram menyatakan bahwa dalam kondisi tertentu, sebagian besar orang dewasa dengan psikologis dan mental yang normal mampu membunuh orang lain-terutama jika mereka diarahkan untuk melakukannya oleh beberapa figur orang berwibawa yang tampak kredibel dan jika konteksnya dibingkai sebagai "demi kebaikan" (Milgram, 1963).
5. Kecerdasan emosional seringkali lebih penting daripada kecerdasan kognitif ketika menyangkut kesuksesan dalam hidup. 
Masyarakat kita memang menempatkan pentingnya kecerdasan dan bakat akademis. Kenyataannya, dalam beberapa domain perilaku dan kehidupan, berdasarkan sejumlah besar penelitian, kesuksesan diprediksi dengan kecerdasan emosional daripada kecerdasan kognitif (Mayer & Salovey, 1997).
4. Orang cenderung akan lebih baik kepada orang lain saat ruangannya harum. 
Dalam sebuah studi tentang kesukarelaan, Liljenquist et al. (2010) melakukan penelitian yang melibatkan peserta (a) duduk di ruangan yang belum dibersihkan atau (b) duduk di sebuah ruangan yang baru saja dibersihkan dan diberi pewangi ruangan. Peserta lalu ditawari untuk membaca Habitat for Humanity. Para peserta di ruangan berbau harum lebih cenderung mau membaca buku tersebut. Peserta juga dilaporkan tertarik untuk menjadi sukarelawan di organisasi tersebut.
Baca juga: 
3. Kita seringkali salah dalam memberi alasan terhadap tindakan kita. 
Dalam serangkaian penelitian, Nisbett dan Wilson (1977) menyatakan bahwa orang tidak memiliki masalah dalam memberikan pembenaran atas tindakan mereka. Dalam kenyataannya, orang-orang ini sama sekali tidak menyadari penyebab sebenarnya dari perilaku mereka. Misalnya, peserta yang menonton film dengan gangguan suara keras yang terus-menerus dari lorong menyukai film jauh lebih sedikit daripada peserta yang menonton film yang sama tanpa diberi gangguan suara keras. Ketika ditanya mengapa mereka tidak menyukai film tersebut, tidak ada satu orang pun yang menyebutkan suara bising sebagai penyebabnya.
2. Kepribadian Anda nyaris tidak mempunyai peran terhadap apa yang Anda lakukan. 
Penelitian tentang hubungan kepribadian dalam memprediksi perilaku menyatakan bahwa, kepribadian Anda cenderung hanya berkontribusi paling banyak sekitar 9% dalam perilaku Anda (Mischel, 1968).
1.Kita tidak sebaik seperti yang kita kira! 
Sebagian besar manusia akan menolak membantu orang yang membutuhkan jika hal tersebut membuat mereka terlambat (Darley & Batson , 1973).

No comments:

Post a Comment